Senin, 23 April 2018

Sambal dabu-dabu

Kuliner Indonesia memang kaya dari Sabang sampai Merauke, Sangihe sampai ke Timor. Kekayaan kuliner membuat jenis makanan sangat bervariasi. Akan tetapi ada kesamaan yang mencolok di banyak kuliner Indonesia, hampir semua menggunakan cabai!
Orang Manado terkenal suka mengonsumsi makanan yang pedas. Selain tidak melewatkan cabai dalam bumbu masak, masakan yang tidak menggunakan cabai juga dibuat bisa tetap ada rasa pedas. Caranya dengan membuat dabu-dabu (sambal) sebagai pendamping masakan yang dimasak tanpa cabai.

Berbagai Jenis Dabu-dabu

  1. Dabu-dabu Lilang. Jenis dabu-dabu ini, menggunakan bumbu dasar dengan perbedaan, minyak diganti perasan air jeruk nipis. Perbedaan lain adalah bahan-bahanya tidak dihaluskan melainkan dipotong kecil-kecil mirip saus salsa. Dahulu kala bahannya dipotong menggunakan lilang(parang) sehingga dinamakan seperti itu. Dabu-dabu lilang sendiri sangat cocok dikonsumsi dengan ikan bakar seperti ikan tuna, ikan tude atau mujair
  2. Dabu-dabu Roa. Jenis ini biasa dibuat dalam versi basah dan kering. Bahannya hanya bahan dasar dabu-dabu ditambah dengan ikan Roa yang sudah dihaluskan. Roa adalah ikan khas di Sulawesi Utara yang memiliki moncong dengan panjang sampai 5cm. Cara membuatnya pun dengan menghaluskan semua bahan dabu-dabu dan ikan Roa. Untuk dabu-dabu roa kering, setelah dihaluskan, dabu-dabu lalu dimasak dengan minyak hingga kering. Cocok dimakan dengan tinutuan, pisang goreng dan pendamping nasi dan lauk lainnya.
  3. Dabu-dabu Bakasang. Dabu-dabu yang satu ini, dibuat dengan menambahkan resep dasar(tanpa tomat) dan bakasang. Bakasang adalah produk akhir fermentasi telur ikan cakalang dengan garam dengan aroma khas. Cara membuatnya sama seperti membuat resep dasar, kemudian ditambahkan bakasang dan daun kemangi. Cocok dimakan dengan tinutuan, atau sebagai pelengkap untuk hidangan laut seperti ikan, udang dan jenis makanan laut lainnya
  4. Dabu-dabu Kuning. Nah kali ini mungkin kita bisa menebak asal warna kuning pada dabu-dabu. Kunyit dipakai segagai bahan pembuatan tambahan. Resep dasar dabu-dabu(dengan komposisi tomat lebih sedikit atau tanpa tomat) dihaluskan dengan jahe, bawang putih, kemiri dan kunyit. Pengolahannya dengan menumis semua bumbu sampai keluar aroma khas dan siap dihidangkan.
  5. Sous. Kenapa tidak ada embel-embel dabu-dabunya?? Sambal yang satu ini memang diolah sedkit berbeda dari “rekan-rekannya”. Bahan yang diperlukan adalah bahan dasar dabu-dabu yang bisa ditambah dengan irisan daun bawang. Cara membuatnya yaitu dengan memotong kecil tomat, mengiris tipis bawang merah dan daun bawang. Cabai dihaluskan dengan garam. Cara membuatnya dimulai dengan menggoreng bawang merah dan daun bawang. Sesudah layu, tambahkan cabai aduk hingga terasa setengah matang kemudian tambahkan irisan tomat. Dimasak hingga bumbu terlihat tidak menyatu dengan minyak. Siap diangkat dan disajikan untuk lauk, cocok dimakan dengan semua lauk yang digoreng. Misalnya ikan cakalang asap, ikan asin, ikan tuna, tahu, tempe. Menu ikan goreng sous adalah menu yang dimasak di hampir semua rumah tangga di Sulawesi Utara.

Sumber: http://www.exploremanado.com/dabu-dabu-sambal-khas-manado/

Rawon

Selamat datang...


RAWON dikenal masyarakat sebagai makanan khas dari khas Jawa Timur. Hanya saja, makanan serupa juga dikenal oleh masyarakat Jawa Tengah sebelah timur (Surakarta). Makanan Betawi di Jakarta juga ada yang mirip sekali dengan rawon, meski menggunakan ikan, yang dikenal dengan nama kuah pucung. Begitu juga di Pekalongan yang disebut garang asem. Sementara, penampilan serupa juga hadir di Makassar dengan nama palu kalua.
Jika dilihat dari sejarahnya, rawon belum memiliki asal usul yang jelas. Banyak penjual yang tidak tahu bagaimana awal mula rawon. Namun, beberapa orang mencoba berspekulasi bahwa makanan ini adalah makanan raja-raja dahulu yang justru bermula dari makanan ini adalah makanan rakyat jelata. Sebab, makanan rakyat biasanya lebih mudah menjadi popular karena menjadi bagian dari banyak kalangan.
Meskipun peruntukan nasi rawon pada mulanya masih kabur, yang jelas makanan tersebut memiliki peminat dari banyak kalangan. Dan rawon sendiri sudah mengalami modifikasi sedemikian rupa. Kini, nama rawon biasanya tidak berdiri sendiri. Ia kerap disandingkan dengan berbagai istilah. Ada rawon setan, rawon dengkul, rawon nguling, rawon malang, rawon buntut, atau rawon lidah.
Namun, apapun nama yang tersanding, rawon tetaplah sejenis sup dengan kuah berwarna hitam. Rawon diisi dengan daging sapi berlemak dan urat kenyal. Ia biasa dipotong kecil-kecil ataupun disuwir-suwir. Untuk melengkapinya, bisa ditambahkan tauge pendek, sambal terasi, bawang goreng, dan kerupuk-baik kerupuk udang maupun kerupuk putih.
Rasa kuah yang agak manis akan membuat sup hitam ini menjadi lauk yang lezat. Aromanya sangat khas karena dibubuhi bumbu khusus yang dinamakan keluak. Karena bumbu inilah, sup hitam ini menjadi gurih dan sedap.
Bumbu rawon sendiri banyak tersedia di pasar. Sebut saja bawang merah, bawang putih, lengkukas (laos), ketumbar, serai, kunir, lombok, keluak, kemiri, daun jeruk, dan garam. Untuk menambah aromanya, lengkapi dngan daun bawang merah.
Proses pembuatannya tidaklah sulit. Selain serai dan lengkuas semua bumbu dihaluskan dan ditumis sampai harum. Campuran bumbu ini kemudian dimasukkan dalam kaldu rebusan daging beserta daging yang sudah dipotong-potong. Untuk menghasilkan warna hitam kecokelatan khas rawon, sertakan pula keluak saat proses memasak.
Agar rasa khas rawon tetap terjaga, harus dipilih keluak yang tepat. Sebab, ada juga keluak yang memiliki rasa pahit. Oleh karena itu, perlu ketelitian saat membelinya. Biasanya, keluak dipecah dan dicicipi lebih dahulu. Selain keluak, rawon juga harus ditambah dengan daun telur asin atau tempe goreng. Rasa manis dari kuah rawon memang sangat pas jika dipadukan dengan rasa asin. Paduan lainnya yang bias dipilih, yaitu paru goreng, empal goreng, lidah goreng, babat goreng.
Sumber: https://hypnoturbulence.wordpress.com/2011/09/25/104/amp/
Terima kasih atas kunjungannya

Senin, 16 April 2018

Tahu pong

Tahu asal Tiongkok, yang digoreng disebut “ta-u pok” 豆卜. Di Semarang, potongan tahu dalam bentuk kubik kecil yang digoreng sedemikian hingga kulitnya kering dan melembung, tengahnya kosong atau kopong, disebut Tahu Pong. 
Tahu pong itu ciptaan orang Jepang yang disebut abura-age atau pocket tofu pada abad 18 AD. Seorang pengukir stempel Sodani Gakusen mengajarkan 100 pola pengolahan hidangan tahu didalam bukunya “Tofu Hyakunchin” ditahun 1782. Diantaranya mengajarkan tahu yang setelah dipotong tipis digoreng dua kali, pertama kali dengan suhu minyak agak rendah dan diulang goreng dengan suhu sangat tinggi, sehingga tekstur tahu goreng tersebut kering dipermukaan dan berongga atau kopong ditengah, dari situ munculah abura-age seabad kemudian. Sampai sekarang tahu kopong itu merupakan hidangan populer Jepang yang disebut Inari, sebagai saku inari-sushi.
Menurut cerita yang sering beredar, bahwa keberadaan tahu pong di Semarang sejak tahun 1930an. Di Tiongkok sendiri tidak ada. Disana, biasanya tahu tidak digoreng sampai kering permukaannya, dan tahu yang tidak dipotong kecil digoreng akan berisi padat didalamnya, di Semarang ini disebut Tahu Emplek, di Surabaya tahu goreng ini dibelah dan diisi petis sebagai modifikasi hidangan yong-tofu (tahu bakso) asal Tiociu.
Adanya tahu pong di Semarang itu semestinya bukan pembawaan Tionghoa pendatang, bukan dari Tiongkok, walaupun zaman ini kebanyakan depotnya adalah usaha peranakan.  Bila memang asalnya dari pesisir tenggara Tiongkok, tahu pong ini pasti ada dimana-mana sebab para perantau Tionghoa itu menyebar dari Pekalongan sampai Pasuruan. Kebetulan juga dalamnya kopong, dengan logat Min-nan dari pendatang Hokkian Selatan itu, ta-u pok bisa dibilang tahu pong. Itu tidak menyatakan kebenarannya. Kenyataannya sampai sekarang hanya ada dan memang yang dimulai di Semarang saja, itu Tahu Pong.

Sumber: https://www.kompasiana.com/anthonytjio/tahu-pong-lambang-kuliner-semarang_57ac3dcd1fafbdec11f43c79

Sate lilit

Sate lilit merupakan makanan khas Bali yang diolah menggunakan bahan daging, daging yang sering digunakan adalah daging babi, ikan, ayam, sapi dan kura-kura. Daging tersebut akan dihaluskan dan dicampur dengan parutan kelapa, santan, jeruk nipis, bawang merah dan merica. Daging yang telah dicampur itu akan dililitkan di bambu, batang serai atau tebu dan terakhir akan dipanggang. Kebanyakan sate memang ditusuk dengan tusuk sate yang tajam, untuk sate lilit ini membutuhkan tusuk sate yang permukaannya luas sehingga daging akan mudah untuk melekat di tusuk satenya.
Dalam bahasa Bali dan Indonesia “lilit” berarti membungkus dan sangat sesui dengan sate lilit ini.Filosofi Sate Lilit,
Sate Lilit ini merupakan simbol dari kehidupan dan syarat kejantanan seorang pria. Sate lilit dibuat oleh kaum pria dari memotong hewan sampai memanggangnya. Ada beberapa upacara besar yang mengharuskan membuat sate lilit di balai desa yang dilakukan oleh 50 sampai 100 kaum pria.
 tidak hanya dinikmati saja, umat Hindu juga mempersembahkannya dalam acara-acara keagamaan seperti upacara caru, upacara ini bertujuan untuk menghormati dewa dan jumlah sate yang harus disajikan harus ganjil. Sate lilit bisanya dihidangkan dengan sup ikan tuna, nasi dan sambal matah. Sate Lilit juga menjadi makanan favorit untuk wisatawan yang datang ke Bali. 
Sumber: https://balikami.com/sate-lilit-makanan-khas-bali

Jumat, 13 April 2018

Asinan

Asinan adalah sejenis makanan yang dibuat dengan cara pengacaran (melalui pengasinan dengan garam atau pengasaman dengan cuka). Bahan yang diacarkan biasanya adalah berbagai jenis sayuran dan buah-buahan.
Asinan adalah salah satu hidangan khas seni kuliner Indonesia. Istilah asin mengacu kepada proses pengawetan dengan merendam buah atau sayur dalam larutan campuran air dan garam.
Ada dua jenis asinan yang populer, yaitu asinan Betawi dan asinan Bogor.
Perbedaan dua jenis asinan tersebut bisa dilihat dari kuah dan penambahan bahan campurannya. Asinan Betawi umumnya menggunakan kuah bumbu kacang, sedangkan asinan Bogor memakai kuah yang diambil dari saripati cabai merah.
Berdasarkan bahan utama yang digunakan, asinan Bogor juga dibagi menjadi tiga varian, antara lain asinan buah, asinan sayur, dan asinan perpaduan antara sayur dan buah.

Asinan buah
Asinan jenis ini banyak dijual di seputar kota Bogor, Jawa Barat. Berbagai jenis buah-buahan tropis yang biasa diasinkan atau diacar antara lain mangga muda, jambu air, pepaya, kedondong, bengkoang, pala dan nanas. Buah itu disajikan dalam kuah cuka yang rasanya asam, manis dan pedas. Selain buah-buahan segar, di dalam asinan ini biasanya disertakan taburan kacang goreng yang renyah dan gurih.

Asinan sayuran
Sekilas makanan ini mirip dengan asinan Betawi karena menggunakan bahan yang hampir sama. Bedanya, asinan sayur di Bogor memiliki komposisi yang lebih banyak. Asinan sayur Bogor dibuat dari campuran sawi asin, kol, mentimun, daun antanan, taoge, wortel, serta tahu




Sumber: https://beritagar.id/artikel/piknik/mengulik-ragam-asinan

Kamis, 12 April 2018

Bika Ambon


Sejarah Makanan Bika Ambon- Nama Bika berasal dari nama kue khas Melayu yaitu Bika atau Bingka yang kemudian dimodifikasi dengan menambahkan pengembang dari bahan Nira atau tuak Enau agar dan menjadi berbeda dari kue Bika atau Bingka khas Melayu tersebut. Bika Ambon nampaknya mulai beradaptasi mengikuti laju zamannya. Sekarang, Bika Ambon tidak lagi hanya berwarna kuning, namun sekarang ada banyak varian warna sudah dapat ditemukan sesuai rasanya. Kini Bika dibuat dalam rasa pandan, namun ada juga yang mengembangkannya dalam varian rasa lain, seperti, durian, keju, cokelat.
Pada 1970-an, Bika Ambon selalu dihidangkan sebagai kudapan menikmati es krim. 
Nama Bika Ambon memang unik. Meski ada kata Ambon pada namanya, tapi bukan berarti kue Bika Ambon berasal dari ibukota Provinsi Maluku tersebut. Kehadiran Bika Ambon yang berbeda nama dan lokasi asal menuai banyak kontroversi. Bika Ambon yang memang sangat nikmat ini kemudian menjadi sangat populer di Medan dan menjadi fenomenal hingga banyak cerita tentang sejarah dari Bika Ambon.
Pada buku Bunga Angin Portugis di Nusantara, Jejak-jejak Kebudayaan Portugis di Nusantara (2008) karya Paramita R Abdurrahman, disebutkan bahwa salah satu peninggalan Portugis di Maluku adalah tradisi kuliner. Di antara berbagai jenis kuliner yang diperkenalkan kepada penduduk setempat, satu di antaranya adalah bika. Namun tak ada yang bisa menjelaskan bagaimana kue tersebut dibawa atau diperkenalkan oleh orang Ambon ke Medan, atau bagaimana ia bisa bernama Bika Ambon. 

Sumber: https://ceritamedan.com/2015/03/sejarah-kenapa-bika-ambon-dari-medan.html

Selasa, 10 April 2018

Mangut Beong

Kalau berkunjung ke Magelang,Jawa Tengah jangan lupa untuk mencicipi kuliner khas tepian Kali Progo ini. Gurihnya ikan air tawar ukuran jumbo yang direndam bumbu "ndeso" super pedas bikin Anda tidak mau berhenti makan. 
Nama beong mungkin asing di telinga sebagian orang. Ikan air tawar ini endemis di Kali Progo yang berhulu di sekitar Gunung Sindoro. Ikan beong bernama latin Mystus nemurus. Berwarna hitam, memiliki tiga patil, dan "kumis" melintang panjang khas ikan lele. Lucunya, ekornya mirip bandeng.
Kendati habitat aslinya di Sungai Progo, tidak banyak warung makan setempat menyajikan menu ikan beong sebagai andalan. Sebab, setelah populasinya menurun beberapa tahun terakhir, ikan ini banyak dibudidayakan dan dijual dengan harga cukup mahal di pasar-pasar.
Hal istimewa pertama dari ikan ini adalah ukurannya yang jumbo. Kepalanya saja bisa sebesar piring makan berukuran sedang. Kira-kira 10 sentimeter panjangnya.
Yang paling spesial untuk dimakan biasanya bagian kepala ikan, tapi bagi yang tidak terlalu suka, Anda bisa memilih bagian lain, seperti badan dan ekor.
Biasanya disajikan dengan nasi hangat dan bisa di tambahkan daun singkong untuk lalapan. 

Sumber: https://travel.kompas.com/read/2016/10/25/121500327/mangut.beong.yang.melipat.lidah

Minggu, 08 April 2018

Combro

Combro adalah makanan khas Jawa Barat, Banyak orang yang menganggap bahwa makanan yang berbau tradisional dan bersifat kedaerahan terkadang kalah dengan istilah yang modern. Bahkan ada yang bilang kuno, lebih rendah, jadul, tidak enak dan hanya untuk konsumsi kalangan menengah ke bawah. Hal ini sangat tidak pas.
Combro khas daerah yang bersifat tradisional seperti combro penuh citarasa,Bergizi tinggi , sehat dan juga pastinya lezat untuk orang Indonesia. Tetap mencintai produk lokal.Karakter Rasa Indonesia Yang begitu kuat, Dengan Bahan Dominan Singkong.
Combro adalah makanan khas daerah sunda. Karena combro kepanjangan dari oncom di jero (di dalam bahasa sunda atau jawa, artinya kurang lebih sama; oncom di dalam). Combro terbuat dari parutan singkong yang di dalamnya berisi sambel oncom. Berbentuk lonjong. Rasanya guring, campur pedas asin sambel oncom, dan mengeyangkan.

Sumber: https://kuesilegit.wordpress.com/2014/09/13/sejarah-makanan-combro-khas-bandung/amp/

Ayam Betutu

Ayam betutu adalah makanan khas Bali yang berasal dari Gianyar namun kini tersebar di seluruh daerah di Bali. Pelopor dari ayam betutu adalah Ni Wayan Tempeh yang berasal dari wilayah Abiansi, kota Gianyar di tahun 1976. Cara memasaknya pun cukup unik dimana ayam akan diberi bumbu yang dimasukkan ke dalam bagian perutnya kemudian hanya dibakar menggunakan api sekam. Sebelum dibakar menggunakan sekam, bungkusan ayam akan ditanam masuk menuju lubang di dalam tanah dan ditutup menggunakan bara api tersebut. Dibutuhkan waktu berjam-jam untuk memperoleh cita rasa ayam yang empuk, gurih, bau aroma sekam bakaran dan juga cita rasa yang unik karena memang hanya menggunakan sekam api.
Ayam betutu ini makanan yang paling dicari-cari wisatawan yang berkunjung di Bali. Ayam betutu dapat didapatkan dengan mudah di restoran-restoran Bali.

Sumber: https://www.denpasarkota.go.id/index.php/baca-artikel/246/Asal-Usul-Kuliner-Ayam-Betutu-Khas-Bali

Moto Belong

Moto Belong atau yang bisa disebut juga Moto Blong merupakan salah satu jajan pasar asli khas Jepara. Moto Belong mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional di Kabupaten Jepara.
Asal usul makanan tersebut dinamakan Moto Belong adalah diambil dari bahasa Jawa, yaitu Moto artinya mata, sedangkan Belong artinya melotot. Makanan tersebut dinamai Moto Belong karena bentuk makanan tersebut menyerupai bentuk mata yang melotot.
Apabila anda ingin membuat jajanan ini di rumah, cukup siapkan pisang dan singkong. Apabila sudah siap, maka parut singkong tadi lalu peras. Kemudian isi pisang yang sudah matang lalu buat seperti kapsul, jika perlu, bisa juga diberi pewarna makanan agar lebih menarik. Untuk penyajiannya, biasanya dengan cara dipotong/diiris tipis-tipis (sehingga berbentuk menyerupai bola mata) dan dicampur dengan parutan kelapa yang ditambah sedikit gula & garam.

Sumber: http://majalahkartini.co.id/gaya-hidup/kuliner/mengenal-ragam-kuliner-khas-jepara/

Nasi Kentut

Kenapa ya diberi nama nasi kentut? Ternyata alasannya ada pada cara memasak yaitu dengan menggunakan daun sembukan yang lebih dikenal sebagai tanaman kentut di daerah Sumatera. Daun tersebut digunakan sebagai campuran nasi, kemudian dibungkus dengan daun pisang saat dibakar. Aromanya pun sangat khas dan menggoda.
Ada banyak manfaat yang terkandung dalam daun sembukan. Di antaranya cukup bagus untuk sariawan dan juga penyakit lambung. Ada juga rempah lain, seperti kunyit yang dikenal bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Yang membedakan Nasi Kentut dengan kuliner lain adalah lauk yang ada di dalamnya. Ada beragam pilihan, seperti ikan pepes, ayam goreng, bahkan ikan teri. Mirip dengan dengan Nasi Kucing.
Teman makan nasi kentut


Tak hanya lauk sebagai isian yang membuat hidangan ini menjadi lebih enak. Agar cita rasanya semakin sempurna, biasanya disajikan dengan berbagai sambal sebagai teman santap. Di antaranya ada sambal hijau yang sudah identik dengan Sumatera, juga ada sambal terasi yang aromanya sangat menggoda. Jangan lupa untuk mencoba ya kalau sedang liburan ke Medan.


Sumber: http://cerita.picmix.it/nasi-kentut-meski-namanya-aneh-tapi-kuliner-asal-medan-satu-ini-punya-citarasa-yahut

Sambal dabu-dabu

Kuliner Indonesia memang kaya dari Sabang sampai Merauke, Sangihe sampai ke Timor. Kekayaan kuliner membuat jenis makanan sangat bervariasi...